MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

Senin , 21 Agustus 2023

MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH


Resume Ke                  : 25 (dua puluh lima)

Gelombang                  : 29

Hari / Tanggal             : Senin, 21 Agustus 2023

Tema                           : Menulis Buku Dari Karya Ilmiah

Narasumber                 : Eko Daryono, S.Pd

Moderator                   : Bambang Purwanto, S.Kom., Gr

Oleh                            : Samsul Huda, S.Pd.I


Hari ini pertemuan ke-25 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN).  Pada kegiatan hari ini dibersamai oleh moderator yang bernama bapak Bambang Purwanto, S.Kom., Gr dan narasumber bapak Eko Daryono, S.Pd Tema yang sangat menarik untuk diikuti di angkatan ke 29 ini yaitu mengenai Profesionalitas yang dilaksanakan pendidik  berkaitan erat tentang tupoksi kita sebagai seorang guru yaitu  “Menulis Buku Dari Karya Ilmiah u”.

BIODATA Narasumber malam ini: Eko Daryono, S.Pd, Lahir di Karanganyar pada 20 Desember 1975. Menikah dengan Patmini, A.Md.Kep. dan telah dikarunia tiga orang anak yaitu: Shinta Rahmasari (Mahasiswa) Ridho Aryo Ramadhan (SMA) Kalila Assyabiya Arafah (MI) Blog : maseko1275.blogspot.com.

PENGALAMAN KERJA Pengajar kursus PKBM (1998-2000), tata usaha Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan (1999-2000), mengelola percetakan Prima Media (1998-2004), dewan redaksi jurnal ilmiah Cakrawala (Karanganyar), Ganeca dan Rajawali (Sukoharjo), dan Profesi (Klaten) (2010-2014), SMP Negeri 3 Mojolaban (2006 – sekarang)

PENGALAMAN ORGANISASI Ketua Takmir Masjid Jami Baiturrakhim (2005-2021), Divisi Hubungan Internasional MGMP TIK (2016-2018), Pengurus Pusat AGUPENA Bidang Pendidikan Pelatihan Penulisan (2021-2026)

KARIER ASN Fungsional Guru dengan jabatan terakhir Ahli Madya, penulis, editor, narasumber diklat/ seminar/ workshop, motivator, trainer penulisan berbagai macam karya ilmiah, alumni Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7.

PENDIDIKAN SD • SMP • SMA • PERGURUAN TINGGI Jenjang pendidikan yang telah ditempuh yakni SD N Karangrejo 4 (1988), SMP N 1 Kerjo (1991), SMA N 1 Karanganyar (1994), Diploma 1 pada Institut Manajemen Komputer dan Akuntansi Surakarta (1995), Universitas Dian Nuswantoro Semarang (1998), Akta IV UNISRI Surakarta (2006), PLPG UNS Surakarta (2015).

KARYA YANG DIHASILKAN Kesejarahan (14 buku) diantaranya: 1. Perkembangan Hindu di Lereng Lawu Periode 1967 – 1999 2. Strategi Perang Diponegoro Ditinjau dari Sejarah Kemiliteran 3. Politik Kolonial Belanda Abad XIX – XX (Kajian Analisis Historis), Penelitian Ilmiah (2 Karya) 1. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Every One Is Teacher Dalam Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar 2. Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar dengan Penerapan Strategi Tim Quiz Antologi 1. Pena Digital Guru Milenial 2. Kobaran Semangat NgeBlog 3. Berbagi Kisah Inspirasi Menuju Sukses 4. Panduan Belajar Menulis Writing is My Passion

Bapak Eko Daryono, S.Pd mengungkapkan : “Materi yang saya bawakan malam ini adalah Menulis Buku dari Karya Ilmiah. Tema yang tentunya teoristis dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku. Namun demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada standar isi buku.”

A.      Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Perka LIPI No 2/2014 bahwa: “Karya tulis ilmiah adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah"

B.       Karya yang Termasuk dalam Karya Tulis Ilmiah

Secara umum Karya Tulis Ilmiah ada dua yaitu Karya Tulis Ilmiah Nonbuku dan Karya Tulis Ilmiah Buku.

Mengacu penjenisan tersebut ternyata tidak semua Karya Tulis Ilmiah itu berupa buku. Secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi memang berwujud buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas.

 

C.       Struktur Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Umumnya KTI tersusun atas bab-bab dengan penomoran yang struktural sesuai dengan jenis KTI serta institusinya. Contoh umum yang mungkin sudah banyak dilihat badan sistematika berikut:

D.      Perbedaan Laporan Karya Tulis Ilmiah dan Karya Tulis Ilmiah yang Telah Dikonversi Menjadi Buku


Buku hasil konversi dari Karya Tulis Ilmiah bisa di ISNB-kan sedangkan Karya Tulis Ilmiah yang langsung di buat buku tanpa konversi (atau mentah Karya Tulis Ilmiah langsung diterbitkan) umumnya QRCBN.

E.       Cara Mengkonversi Karya Tulis Ilmiah (KTI) Menjadi Buku

1.         Memodifikasi Judul

Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu). Judul buku hasil konversi ini seperti judul buku-buku lain harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif. Contoh sederhana dari KTI berikut ini:

2.         Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan

KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti yang telah saya uraikan di atas. Nah, pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah.

Modifikasi Bab I

Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan PENDAHULUAN , boleh PEMBUKA namun lebih menarik jika diambilkan dari intisari Bab I, misalnya fenomena yang terkait dengan inti buku. Secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang.

Modifikasi Bab II

Bab 2 dapat dibagi menjadi beberapa bab dalam buku dengan cara mensplitnya sehingga setiap bab mengandung satu aspek pembahasan.

Modifikasi Bab III

Bab III yang berisi metode penelitian biasanya diringkas menjadi satu atau dua paragraph dan dimasukkan pada bab IV di bagian awal.

Sekedar contoh untuk meringkas. Apakah narasi di atas baku? Tentu tidak. Maksudnya bab 3 memang bisa benar-benar tidak tampak lagi dalam buku hasil konversi KTI.

Modifikasi Bab IV

Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Biasanya Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV, namun sekali lagi tergantung pada penulis yang ingin mengeksplor kelebihan bukunya.

Modifikasi Bab V

Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat dipertahankan. Substansi isinya sesuai dengan fenomena yang diangkat tanpa adanya prasaran.

Modifikasi Lampiran

Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau hasil olah data. Adapun data-data yang menyangkut privacy tidak boleh disertakan, misalnya daftar nilai siswa lengkap dengan namanya. Jika ingin menyajikan nilai siswa sebaiknya dibuat kode-kode atau dibuat tabulasi.

F.        Apakah laporan KTI apa adanya langsung dijadikan buku?

Sah-sah saja penulis langsung menerbitkan KTI-nya menjadi model seperti buku (tapi bukan buku). Hanya saja buku semacam ini sulit untuk memperoleh ISBN. terlebih saat ini penerbitan ISBN begitu selektif. Secara persepsi pembaca yang akan menilai kelayakannya. Nilai jual KTI yang langsung dibukukan tanpa dikonversi tentu akan berbeda dengan yang memang dikonversi jadi buku.

G.      Hal-hal Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Saat Mengkonversi KTI Menjadi Buku

1.      keaslian laporan hasil penelitian

2.      menghindari kompilasi yang terlalu banyak.

3.      memilah dan memilih data yang dipublikasikan

4.      modifikasi bahasa buku

5.      hindari pengambilan sumber kutipan kedua atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

6.      wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.

7.      memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN (optional)

Sekedar berbagi pengalaman dari kegiatan mengeditori ribuan buku khususnya yang berbentuk karya tulis ilmiah. Banyak sekali pemilik naskah yang takut kehilangan naskah asli dari karya ilmiah yang dikonversi. Realitasnya memang membuat buku dari karya tulis ilmiah seolah melahirkan buku baru. terlebih jika buku tersebut hendak di ISBN kan.

Pada sesi tanya jawab muncul pertanyaa:

Pertanyaan: Saya Rosjida, peserta KBMN ingin bertanya :

1.    Apa kelebihan ISBN dari QRCBN

2.    Untuk karya (tulis) ilmiah yang menggunakan chat GPT apakah tidak diperbolehkan? Karena ada aplikasi yg bisa melacak chat GPT

3.    Berapa prosentase plagiarism yang diperbolehkan?mlah nominal kalau sekarang mendapat cindera mata seperti kaos saja.

Jawaban: Walaikum salam. Terima kasih Ibu Rosjida. (1) Secara de facto buku tidak ada perbedaan. Secara de yure, untuk buku ber-ISBN bisa dinilaikan untuk kenaikan pangkat sesuai Pedoman Buku 4 PKG. (2) Kerja Chat GPT adalah menggunakan database yang tersimpan di internet source jadi kemungkinan terdeteksi plagiat lebih besar. Seyogyanya lebih aman menggunakan pola pikir sendiri, chat gpt dapat dipergunakan sebagai pemandu saja. (3) Setiap institusi berbeda-beda terkait % plagiarisme. Umumnya sih maksimal 15%. Demikian Bu Rosjida.

Pertanyaan: Assalamu'alaikum wr.wb. Samsul HudaTapin

1. Apakah untuk menerbitkan karya ilmiah menjadi sebuah yang mengedit apakah penulis atau dari penerbit?

2. Apakah terdapat sejumlah biaya tertentu untuk menerbitkan karya ilmiah kita menjadi buku?

Jawaban: (1) Ada dua opsi Pak, naskah asli bisa diserahkan ke penerbit atau penulis sudah mengkonversi secara mandiri jadi penerbit tinggal editing kecil dan layout. (2) Tentu ada biayanya Pak. Untuk yang masih mentah KTI setiap penerbit punya patokan masing-masing (bisa browsing di inet). Kalau yang sudah dikonversi penulis biasanya biayanya fokus ke terbitnya buku dan ISBN-nya Pak (bisa konsul ke Tim Hebatnya Omjay. Demikian Pak.

Pertanyaan: Sutarmi, dari Muaro Jambi. Jika skripsi sy mau saya jadikan Buku, dg siapa sy berkonsultasi ? Bolehkah diajukan sebagai Buku Solo yg dipersyaratkan untuk lulus KBMN ini?

Jawaban: Skripsi bisa dijadikan buku, syaratnya jangan takut kehilangan sebagian naskah skripsi yang akan dikonversi menjadi buku Untuk konsultasi bisa dengan Tim Hebatnya Omjay Colek Bunda Kanjeng. Saya rasa boleh, pastinya bisa tanya kepada Omjay.

Pada sesi penutup bapak Eko Daryono, S.Pd menyatakan “Terima kasih. Sebenarnya apapun jenis karya ilmiah dapat dikonversi menjadi buku dengan catatan jangan takut kehilangan naskah karena buku hasil konversi memang tidak bisa dipaksakan sama persis dengan naskah karya ilmiah aslinya. Namun yang perlu disadari, nilai guna dan nilai jual buku hasil konversi jauh lebih tinggi dari naskah aslinya. Jangan takut untuk mencoba karena ada mentor-mentor hebat di Timnya Omjay yang siap membantu. Jangan pernah menyerah dengan tantangan yang adakan dihadapi. Resepnya satu : Menulis itu olah kata dengan rasa, karena menulis seperti berbicara dan teman bicaranya adalah HATI.” Eko Daryono – Sang Pena Lereng Lawu

Masya allah sangat luar biasa menginspirari materi malam ini terimakasih tim solid am jay khususnya bapak Bambang Purwanto, S.Kom., Gr dan narasumber bapak Eko Daryono, S.Pd Jazakumullohu ahsanal Jaza’.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

MENULIS BUKU CERITA DIGITAL PENGERTIAN, FUNGSI, KELEBIHAN DAN APLIKASI UNTUK MEMBUAT E BOOK

Memanfaatkan Blog Sebagai Media Pembelajaran

Tugas 1