MENGETAHUI KONSEP BUKU NON FIKSI
Rabu , 26 Juli 2023
Resume Ke
: 14 (empat belas)
Gelombang
: 29
Hari
/ Tanggal
: Rabu, 26 Juli 2023
Tema
: Konsep Buku Non Fiksi
Narasumber
: Musiin,
M.Pd
Moderator
: Lely Suryani, S.Pd., SD
Oleh
: Samsul Huda, S.Pd.I
Hari ini pertemuan ke-14 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN). Pada kegiatan hari ini dibersamai oleh
moderator yang bernama ibu Lely Suryani, S.Pd., SD dan narasumber Ibu Musiin, M.Pd
Tema yang sangat menarik untuk diikuti karena ini terkait tupoksi seorang
pengajar di angkatan ke 29 ini yaitu “Konsep Buku Non Fiksi”.
BIODATA Narasumber malam ini: Musiin atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang
di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa
Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris yang mendapat tugas tambahan
sebagai Kepala Sekolah di SMPN 3 Grogol.
Pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I
Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986
dan sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus
tahun 1989. Dari tahun 1989-1994. Ia melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri
Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009.
Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh
Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. Pengalaman mengajar dimulai
dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara
Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang. Di lingkungan
dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris
dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri.
Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat
YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam bidang
1.
Pemberdayaan
ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.
2.
Pemberian
bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama
dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
3.
Pemberian
bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam
Departemen Pertanian Amerika Serikat.
4.
Pelatihan
Sekolah Ramah Anak bagi guru-guru SD di
Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.
5.
Pendidikan lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama
dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.
6.
Pengadaaan
perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN
WFP.
7.
Pengajar
Praktik Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4.
8.
Fasilitator
Program Pendidikan Guru Penggerak.
Musiin, M.Pd mengungkapkan “Saya adalah alumni kelas menulis Om Jay
gelombang 8, yang di awal bergabung di
kelas menulis Om Jay juga belum mempunyai karya. JADI JANGAN KUATIR TETAP
OPTIMIS, AKAN LAHIR KARYA dari tangan Bapak Ibu semua. Karya yang lahir tidak
harus ke penerbit mayor, Bapak ibu bisa mulai menulis di blog maupun
mengirimkan karya ke penerbit minor. Bangunlah branding sebagai penulis dari
hal sederhana namun konsisten. Hal ini akan menjadi stimulus untuk karya yang
hebat. “
Menulis memang bukanlah hal yang mudah, apalagi harus dilakukan
oleh kita yang tidak suka membaca, malah lebih sulit lagi. Menulis adalah
keterampilan produktif, ini berarti keterampilan yang membutuhkan modal.
Modalnya adalah banyak membaca dan mengamati fenomena yang ada. Sebelum menulis
buku, Bapak ibu harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Alasan
saya ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1.
Mewariskan
ilmu lewat buku.
2.
Ingin
punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun
offline.
3.
Mengembangkan
profesi sebagai seorang guru.
Kutipan terkenal dari Imam
Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin
menjadi penulis. “orang boleh pandai setinggi langit tetapi selama ia tidak
menulis ia akan hilang di dalam masyarakt dan dari sejarah, menulis adalah
bekerja untuk keabadian.” Pramoedya Ananta Toer. “Jika kau bukan anak raja dan
juga bukan anak ulama besar, Maka menulislah! Imam Ghazali. Menulis ini sebenarnya untuk saat
ini mempunyai makna yang luas. Membuat konten sebenarnya adalah turunan dari
menulis. Bagaimana sebuah tim kreatif menghasilkan karya jika tidak didahului
oleh konsep yang ditulis.
Buku Nonfiksi adalah buku yang
ditulis berdasarkan FAKTA dan KENYATAAN. Isi dari buku nofiksi adalah
INFORMASI, PENGETAHUAN atau WAWASAN. Tujuan penulisan buku nonfiksi adalah
menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada. Ciri buku nonfiksi yaitu:
1.
Menggunakan
bahasa formal.
2.
Makna
yang disampaikan adalah makna denotasi.
3.
Ditulis
berdasarkan fakta.
4.
Tulisan
berbentuk tulisan ilmiah popular.
5.
Meghasilkan
temuan baru dan menyempurnakan ide temuan lama.
6.
Penulis
memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan dalam
tulisannya.
Jenis Buku Nonfiksi Ada 2 jenis buku nonfiksi:
1.
Buku
Nonfiksi Murni
2.
Buku
Nonfiksi Kreatif
Buku nonfiksi murni adalah
buku yang berisi kumpulan data otentik yang dikembangkan menjadi sebuah buku.
Data-data tersebut berasal dari teori, wawancara penulis, observasi, angket dan
bukti lainnya.Contoh buku nonfiksi murni biasanya kita temukan pada SKRIPSI, DISERTASI, ARTIKEL, FEATURE, dan lain-lain.
Buku Nonfiksi Kreatif adalah buku yang berisi data-data otentik yang
kemudian dikembangkan dengan bumbu-bumbu kreatif dari pengarang. Contoh buku
nonfiksi kreatif adalah:
1.
Biografi.
2.
Autobiografi.
3.
Memoar.
4.
Buku
Motivasi, pengembangan diri/psikologi.
5.
Buku
panduan/manual.
6.
Buku
pelajaran/buku teks/pendamping.
7.
Encyclopedia/kamus.
8.
Buku
catatan perjalanan
Mudah bukan? Dan saya yakin semua Bapak Ibu telah memiliki buku
nonfiksi di dalam diri. Contohnya? Untuk saat ini yang lagi hit dan banyak
dicari adalah cara merumuskan CP menjadi TP, ATP dan Modul Ajar. Ini lagi
trending topik di komunitas guru.
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1.
Pola
Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana
ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran.
2.
Pola
Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
3.
Pola
Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini
diterapkan pada buku-buku kumpulan
tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara
adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.
Proses
penulisan buku terdiri dari 5 langkah,
yakni:
1.
Pratulis
2.
Menulis
Draf
3.
Merevisi
Draf
4.
Menyunting
Naskah
5.
Menerbitkan
Langkah
Pertama Pratulis yaitu:
1.
Menentukan
tema
2.
Menemukan
ide
3.
Merencanakan
jenis tulisan
4.
Mengumpulkan
bahan tulisan
5.
Bertukar
pikiran
6.
Menyusun
daftar
7.
Meriset
8.
Membuat
Mind Mapping
9.
Menyusun
kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Contoh tema dari
buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lain-lain.
Untuk
melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan
dari berbagai hal, contohnya
1.
Pengalaman
pribadi
2.
Pengalaman
orang lain
3.
Berita
di media massa
4.
Status
Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5.
Imajinasi
6.
Mengamati
lingkungan
7.
Perenungan
8.
Membaca
buku
Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide berasal
dari berita di media massa, mengamati
lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul
Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada
tanggal 20 Maret 2020. Referensi buku yang saya tulis berasal dari data dan
fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.
Referensi terdiri dari :
1.
Pengetahuan
yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2.
Keterampilan
yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3.
Pengalaman
yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4.
Penemuan
yang telah didapatkan.
5.
Pemikiran
yang telah direnungkan
Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof.
Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan. Ini kerangka buku yang
saya tulis:
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi
Pengguna Internet
B. Karakteristik
Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media
Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi
Digital
E. Level Kompetensi
Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi
Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan
Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital
Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital
Mindset Warganet +62
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya
mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau. (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be).
Beliau juga akan memberikan materi kepada Bapak Ibu dan langkah beliau sangat
mujarab Dengan mengikuti langkah beliau,
tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks
dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Anotomi
buku terdiri dari:
1.
Halaman
Judul
2.
Halaman
Persembahan (OPSIONAL)
3.
Halaman
Daftar Isi
4.
Halaman
Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5.
Halaman
Prakata
6.
Halaman
Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7.
Bagian
/Bab
8.
Halaman
Lampiran (OPSIONAL)
9.
Halaman
Glosarium
10.
Halaman
Daftar Pustaka
11.
Halaman
Indeks
12.
Halaman
Tentang Penulis
Langkah
kedua Menulis Draf yaitu:
1.
Menuangkan
konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2.
Tidak
mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Di langkah kedua ini, Bapak Ibu silakan menulis menulis dan
menulis. Bapak Ibu tidak perlu terlalu idealis harus sempurna.
Langkah
ketiga Merevisi Draf yaitu:
1.
Merevisi
sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2.
Memeriksa
gambaran besar dari naskah.
Ketika langkah kedua terlewati, Bapak Ibu bisa memeriksa kembali
tulisan mulai dari awal sampai akhir.
Langkah
keempat Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI) yaitu:
1.
Ejaan
2.
Tata
bahasa
3.
Diksi
4.
Data
dan fakta
5.
Legalitas
dan norma
Di langkah keempat ini, Bapak Ibu bisa melibatkan orang lain untuk
menyunting tulisan Bapak Ibu.
Hambatan-hambatan dalam menulis yaitu:
1.
Hambatan
waktu
2.
Hambatan
kreativitas
3.
Hambatan
teknis
4.
Hambatan
tujuan
5.
Hambatan
psikologis
Cara
mengatasi yaitu:
1.
Banyak
membaca
2.
Mencari
inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3.
Disiplin
menulis setiap hari.
Pada sesi tanya jawab muncul pertanyaan antara lain:
Pertanyaan: Izin bertanya ibu nara sumber dan ibu moderator. Saya sedari dulu ingin sekali menulis, namun baru kali ini menemukan komunitas yang tepat untuk menulis. namun yang jadi permasalahan selaku guru terkadang sangat sibuk dengan tugas-tugas dan tidak sempat membaca, sehingga tulisan yang sekarang saya hasilkan pun mungkin kurang berbobot. Mohon tip dan trik kira-kira apa yang harus saya baca, juirnal, buku atau informasi yang ada di google sebagai penambah ilmu dan referensi saya. Bagaimana cara menulis buku non fiksi namun yang diminati dan di sukai oleh pembaca? Terimakasih bu IIN dan bu Lely.
Jawab: Tip untuk bisa menulis adalah dengan membaca dan menulis setiap hari. Membaca maknanya sangat luas. Ibu bisa membuka you tube, bisa membaca praktik baik teman-teman di PMM, membaca blog dll. Dengan membuka cakrala seluas-luasnya, ibu akan semakin terasah kepekaan akan fenomena sosial yang terjadi di sekitar kita. Dari sini, ibu akan semakin peka hal apa yang diminati oleh tema-teman atau calon pembaca buku ibu. Menulislah hal yang ibu sukai dan kuasai. Ini akan mempermudah ibu dalam menulis.
Pertanyaan: 1.
2. Mohon bantuan ibuk tuk ide judul/ tema terkini tentang ptk
Jawab: PTK termasuk buku nonfiksi murni. Untuk tema terkini yang bisa menjadi bahan tulisan adalah pembelajarn differensiasi atau P5. Tulislah sesuatu yang dekat dengan ibu, yakni kelas yang Ibu ampu.
Pada pesan penutup Pesan terakhir ibu Musiin, M.Pd memberikan motivasi semua dari kita adalah produk Allah yang sempurna, gunakan semua potensi yang dititipkan untuk memberi manfaat orang lain. Dengan demikian kita berterima kasih kepada Allah SWT. .
Alhamdulillah Masya allah sangat luar biasa menginspirari materi
malam ini terimakasih tim solid am jay khususnya ibu Lely Suryani, S.Pd., SD dan narasumber ibu Musiin, M.Pd Jazakumullohu ahsanal Jaza’.
Keren resume nya lengkap dan bahasa tulisnya mudah dipahami
ReplyDeleteterimakasih bapak atas moivasinya terus belajar bersama-sama kita
Delete